Guru Honorer Posisi Teratas Terjerat Pinjol, Semoga Pidato Presiden Prabowo Bukan Omon-omon

Pertama, literasi keuangan. Sebagai pendidik, guru dituntut bertindak rasional dan mempunyai kemampuan literasi keuangan yang memadai supaya terhindar dari permasalahan keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan mendefinisikan literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Oleh karena itu, OJK harus memberikan pelatihan dan peningkatan literasi keuangan para guru, agar mendapatkan pemahaman yang baik. Sehingga guru dapat "digugu dan ditiru" dalam mengelola keuangan.
Bisa dibayangkan, wibawa guru akan rusak apabila dikejar-kejar dan diteror oleh debt collector akibat pinjaman online.
Apalagi jika disertai ancaman, baik fisik maupun psikis. Karena itulah, kehormatan guru harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Kedua, peningkatan kesejahteraan guru. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, salah satu persyaratan untuk mewujudkan guru yang hebat adalah kesejahteraan.
"Guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Maka pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), merupakan sebuah keniscayaan sekaligus bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan agar bisa sejahtera.
Presiden Prabowo menjanjikan kenaikan penghasilan atau kesejahteraan guru, termasuk guru honorer yang banyak terjerat pinjol.
- Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Ternyata Ini Penyebabnya
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main