Guru Honorer Supriyani Tertekan saat Didamaikan Bupati Konsel, Ini Pengakuannya

Guru Honorer Supriyani Tertekan saat Didamaikan Bupati Konsel, Ini Pengakuannya
Kapolres Konsel AKBP Febry Sam (kiri), guru honorer Supriyani (kedua kiri), Bupati Konsel Surunuddin Dangga (tengah), dan Aipda Wibowo Hasyim (kedua kanan) saat bersepakat untuk damai. Foto: ANTARA/HO

"Saya disuruh mempertimbangkan itu (perdamaian), dan saya serahkan semua itu kepada pengacara saya," ujarnya.

Supriyani menjelaskan bahwa saat menyepakati perdamaian itu, dirinya tidak membaca langsung surat perdamaian yang ditandatanganinya.

Sebab, dia telah menyerahkan perkara tersebut kepada kuasa hukumnya, bahkan surat damai itu juga diketik oleh Samsuddin.

"Pengacara saya telah mengetik itu surat dan saya tidak baca isinya, karena saya sudah serahkan semua sama pengacara, dan di situ saya disuruh tanda tangan," tutur Supriyani.

Dalam pertemuan itu, guru Supriyani merasa tertekan oleh keadaan dan mengharuskan dirinya untuk menyepakati perdamaian antara dirinya dan keluarga Aipda Wibowo Hasyim, orang tua siswa D.

"Iya (merasa tertekan)," kata guru honorer itu saat ditanya wartawan.

Dia juga menambahkan tujuan dari pertemuan itu dilakukan agar permasalahan yang dihadapinya tersebut cepat selesai dan menjadi bekal atau pertimbangan bagi hakim untuk memutuskan persidangan yang digelar hari ini.

"Karena di situ kita (kami) dipertemukan supaya permasalahan ini cepat selesai dan kemarin di pertemuan itu bisa untuk bekal waktu persidangan hari ini, supaya bisa diselesaikan," tambah Supriyani.

Guru honorer Supriyani yang dituduh memukul anak polisi merasa tertekan saat didamaikan Bupati Konsel Surunuddin Dangga. Begini pengakuannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News