Guru Honorer Tetap Bertahan Meski Gaji Hanya Rp 60 Ribu/bulan
jpnn.com, SOLOK - Seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatra Barat Doni Alfiz tetap bertahan membaktikan hidupnya untuk mengajar meski hanya mengantongi gaji Rp 60 ribu/bulan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, guru honorer yang telah mengabdi selama sebelas tahun ini, berjualan kerupuk keliling setelah mengajar.
"Mendapatkan honor hanya Rp 60 ribu per bulan tentu tidak mencukupi kebutuhan saya dan keluarga," ujar Doni di Solok, Kamis (9/9).
Doni hanya mendapatkan honor Rp 60 ribu per bulan lantaran jumlah murid di sekolah swasta itu masih sedikit.
Kendati demikian, itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berbagi ilmu ke murid-murid di sana.
Selain menjadi guru honorer, Doni berjualan kerupuk keliling setiap hari untuk menambah penghasilan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Atas semangat dan keikhlasannya mengajar, Doni pun menerima bantuan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Solok, Sumatra Barat melalui program sahabat guru Indonesia (SGI) untuk para guru honor.
Dia bersyukur atas bantuan yang telah diberikan terhadapnya dan berharap semoga dengan adanya program SGI dari ACT dapat menjadi penyemangat baginya dan para guru honorer lain.
Guru honorer tetap bertahan membaktikan hidupnya untuk mengajar meski hanya mengantongi gaji Rp 60 ribu/bulan.
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga