Guru Honorer Wilfridus Harus Putar Otak karena Rumah Siswa Sering Kosong
jpnn.com, JAKARTA - Wilfridus Kado, seorang guru di Ende, Nusa Tenggara Timur terpaksa memanfaatkan media sosial dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di pandemi Covid-19.
Hal itu setelah Wilfridus menemukan kendala ketika berkunjung ke rumah-rumah siswa untuk mengajak, seringkali dia mendapati rumah dalam kondisi kosong.
“Awalnya, saya berkunjung ke rumah-rumah siswa. Tetapi banyak yang rumahnya kosong karena pergi ke kebun membantu orang tua," ungkap Wilfridus.
Pengalaman itu disampaikan dalam dialog yang diselenggarakan Satgas Covid-19 memperingati bertajuk "Hari Guru Nasional: Garda Guru Perangi Covid-19” di Jakarta, Rabu (24/11).
Wilfridus yang saat ini masih berstatus guru honorer itu mengatakan bahwa setiap berkunjung ke rumah siswa, dia selalu membawa modul pembelajaran yang dibagikan ke mereka.
Namun, karena seringkali siswa yang dia datangi tidak ada di rumah, Wilfridus pun Harus putar otak supaya KBM tetap bisa berjalan.
"Akhirnya kami gunakan media sosial, yakni Facebook gratis. Di situ kami bisa melakukan pembelajaran," jelasnya.
Meskipun demikian, Wilfridus tetap melakukan kunjungan ke rumah siswa.
Wilfridus harus mendatangi rumah-rumah siswa untuk melakukan pembelajan hingga memberikan modul.
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tegaskan Peran Guru Honorer Masih Diperlukan
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen, Guru Honorer, PNS & PPPK Wajib Tahu
- Hore, 2025 Guru Honorer Bakal Diangkat jadi PNS
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Mengeluh Tak Bisa Bertemu Guru Supriyani, Bupati Konsel: Ada yang Cari Panggung
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!