Guru Honorer yang Lulus Passing Grade PPPK Mengkhawatirkan Ini di Seleksi Tahap II dan III
Dia mencontohkan mata pelajaran matematika.
Di Kabupaten Cilegon, kata dia, hanya tersisa satu formasi untuk SD.
Formasi ini diprediksi Heti akan terisi di tahap II.
Kondisi ini juga terjadi di daerah lainnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi guru honorer yang lulus passing grade murni.
"Pemerintah katanya mau mengutamakan kualitas guru, mengapa kami yang sudah lulus passing grade murni malah dikorbankan hanya karena kami bukan guru induk?” ucapnya.
Heti mengaku bersama kawan-kawannya sudah mengadu ke DPR, KemenPAN-RB, Kemendikbudristek hingga Ombudsman RI untuk meminta keadilan. Mereka merasa tidak adil bila disuruh ikut tes tahap II dan III lagi.
Mereka juga traumatis apabila kondisinya serupa tahap I, ketika lulus passing grade dan meraih nilai tertinggi, tetapi kalah karena formasinya tidak ada lagi.
Untuk memilih formasi lainnya, Heti menilai malah merugikan guru honorer.
Guru honorer yang lulus passing grade PPPK murni mengkhawatirkan sesuatu di seleksi tahap II dan III.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen