Guru Kemenag Iri dengan Guru Kemendikbud
Kalah Cepat Urusan Sertifikasi
Minggu, 26 Februari 2012 – 07:46 WIB
Para guru peserta UKA kemarin memberikan beberapa masukan untuk pelaksanaan UKA selanjutnya. Diantaranya diungkapkan oleh Yulianawati, guru SD Muhammadiyah 5 Kebayoran Baru, Jakarta. Guru yang kemarin mengikuti UKA di SMPN 19 Jakarta itu mengatakan, terlalu banyak soal yang panjang betul uraian pertanyaannya. "Terutama yang bahasa Indonesia. Soalnya dan jawabannya sama panjangnya," ujar guru berumur 30 tahun itu.
Akibatnya, banyak rekan ujian satu ruangan dengan nya tidak mampu menyelesaikan seluruh soal yang diujikan. Bagi guru di rumpun mata pelajaran sosial jumlah soalnya 100 butir. Sedangkan guru rumpun mata pelajaran ilmu pengetahuan alam mengerjakan soal 60 butir. Sementara waktu pengerjaan soal ditetapkan 120 menit.
Untuk tingkat kesulitan soalnya sendiri, Yulianawati mengatakan sebenarnya tidak sulit. Tetapi, banyak guru yang terpaku pada materi-materi soal yang selama ini mereka ajarkan di sekolah. "Padahal ada soal yang dulu sudah diberikan waktu kuliah," katanya. Untuk itu, dia menghimbau para guru untuk sesekali membuka pelajaran-pelajaran saat masih duduk di bangku kuliah.
Sekretaris BPSDM-PMP (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Mutu Pendidikan) Abi Sujak menjelaskan, seluruh butir soal sejatinya sudah melewati pengujian tertentu. "Jadi sudah pas antara tingkat kesulitan, panjang soal, dan waktu pengerjaan," katanya.
JAKARTA - Uji Kompetensi Awal (UKA) berjalan serentak di 33 provinsi, Sabtu (25/2). Dalam pelaksanaannya, ujian ini tidak "sehoror" yang
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut