Guru Madrasah dan GP Ansor Gelar Aksi Tolak Sekolah Lima Hari
“Kita akan adakan aksi turun ke jalan hari Sabtu (12/8) di Jalan dr Soekarjo no 47. Acaranya mimbar bebas dan pentas budaya serta orasi pimpinan ormas serta orang tua murid untuk menolak Full Day School,” tuturnya.
Ketua GP Ansor Kota Tasikmalaya H Ricky Assegaf MPd juga menuturkan Gerakan Pemuda Ansor menolak Permendikbud No 23 tahun 2017.
Ansor menuntut pejabat daerah, wali kota, ketua DPRD dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya membuat pernyataan menolak dan menuntut mengganti Permendikbud tersebut.
“Karena dengan aturan ini sama dengan membunuh secara perlahan madrasah diniyah. Seolah ada upaya menjauhkan anak didik dengan pendidikan madrasah dan akan mengulang pendidikan pada zaman kolonial di mana pendidikan madrasah dibunuh secara perlahan,” kritik Ricky.
Jika Pemerintah Kota Tasikmalaya masih menerapkan FDS, sama saja dengan membunuh madrasah diniyah secara perlahan. Padahal, Tasikmalaya berjuluk Kota Santri dan memiliki Perda Tata Nilai. (ais)
Kebijakan sekolah lima hari alias full day school (FDS) masih menuai penolakan. Kali ini datang dari Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) dan GP Ansor
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Peringati HUT Ke-91, GP Ansor Gelar Gowes 91 Km, Menpora Sediakan Doorprize Umrah
- Puluhan Ribu Banser Apel Bareng TNI, Addin: Dua Kekuatan Manunggal Indonesia
- LBH GP Ansor Perintahkan Wilayah & Cabang Dampingi Mahasiswa Pendemo yang Belum Kembali
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, GP Ansor Kecam Intimidasi terhadap Kebebasan Pers
- GP Ansor Sebut RUU TNI Masih Sejalan dengan Semangat Reformasi
- Wacana 6 Hari Sekolah di Semarang, Dukung Gerakan 7 Kebiasaan Anak Hebat