Guru Madrasah Keluhkan Sikap Kemenag
Saat ini PGM tengah mencari solusi untuk mengatasi keluhan-keluhan para guru madrasah tersebut. Menurutnya, ada dua opsi yang akan mereka lakukan.
Pertama memberikan pelatihan kepada guru dan kedua memberikan pemahaman kepada para operator agar tidak terlalu menekan kepada guru yang lambat mengisi aplikasi Simpatika tersebut.
Sementara itu Administrasi Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Neneng Maulida mengatakan aplikasi Simpatika merupakan aplikasi yang sangat membantu untuk perekaman data pendidik dan tenaga pendidikan.
”Dengan aplikasi ini, Kementerian Agama pusat itu mewajibkan data terpusat di aplikasi tersebut. Jadi ketika ada program dari Kementrian, misalnya pencairan tunjangan profesi, maka data guru diambil dari aplikasi itu,” ungkapnya.
Mengenai seringnya guru madrasah dimintai berkas-berkas data, dikatakan hal tersebut karena saat ini sedang dilaksanakan audit SK Pembayaran inpassing (penyetaraan) bagi guru bukan PNS (GBPNS) yang telah sertifikasi tetapi memiliki SK Inpassing.
”Tahun 2015 kita sudah diaudit oleh Irjen dan hanya lulus 538 dari 1.282 inpassing. Audit itu kan minta berkas data, maka kita sampaikan datanya. Nah kita kan masih ada yang belum terbayarkan, turun lagi audit dan itu pasti meminta berkas kembali dari tahun 2014. Itu kan belum masuk aplikasi Simpatika,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para guru untuk memberikan foto kopi berkas pada saat pemberkasan terdahulu, karena auditor tidak mau menggunakan data seluruhnya dari aplikasi Simpatika. Karena tidak memiliki copy berkas, para guru merasa keteteran saat dimintai berkas tersebut.
”Kalau tidak ada copy berkas ya terpaksa buat lagi. Makanya keluar lah keluhan dari para guru. Jadi bukan berkas untuk pengisian aplikasi Simpatika, tetapi untuk auditor,” ungkapnya.
Para guru madrasah di Kabupaten Tasikmalaya merasa heran dengan sikap kementerian agama (kemenag).
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat