Guru Ponpes Diduga Aniaya Santri, Pakai Kabel Listrik
jpnn.com, CIANJUR - Orang tua santri melaporkan oknum guru di pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, ke polisi.
Oknum guru itu diduga melakukan penganiayaan terhadap dua orang santri menggunakan seutas kabel listrik, karena melakukan kesalahan keluar pondok tanpa izin.
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan dari kedua orang tua santri yang mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya mulai dari bagian kaki, tangan hingga punggungnya karena dipukul menggunakan seutas kabel.
"Kami masih mendalami dan segera melakukan penyelidikan karena luka yang diderita cukup parah. Saat ini laporan korban sudah kami terima dan segera ditindaklanjuti," katanya, Selasa (9/2).
Sebelumnya orang tua korban, Adis Abeda (49), orang tua santri atas nama Heru (12), mendapat kabar anaknya kabur dari ponpes dan berusaha mencari.
Saat ditemui di rumah warga yang menyelamatkan Heru di Kecamatan Cipanas, menyebutkan kalau dia melarikan diri pondok karena mengalami penyiksaan.
Bahkan Adis sempat geram ketika melihat tubuh anaknya penuh luka lebam mulai dari tangan, kaki hingga punggung akibat disiksa oknum guru, sehingga dia langsung melaporkan hal tersebut ke Mapolres Cianjur.
Adis mengatakan dia menitipkan anak ke pondok untuk mendapatkan pendidikan agama bukan untuk disiksa.
Dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan oknum guru pondok pesantren ini dilaporkan ke polisi.
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas
- Tepung Terigu Oplosan Banyak Beredar di Jawa Barat, Waspada
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut
- Warga Cianjur Meninggal Seusai Ikut Acara Cabup, Dinkes Ingatkan Pengobatan Gratis Harus Berizin