Guru SD di Surabaya jadi Wasit Olimpiade Tokyo 2020, Sempat Diteriaki Pemain
jpnn.com, SURABAYA - Qomarul Lailah berbagi pengalaman tentang kiprahnya menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Guru SD Negeri Sawunggaling 1, Kota Surabaya, Jawa Timur itu mengaku sempat tidak memahami bulu tangkis.
"Awalnya saya tidak tertarik menjadi wasit lantaran tidak memahami olahraga badminton," kata Lia, sapaan Qomarul Lailah, Senin (9/8).
Namun, setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan, Lia tertarik untuk mencoba ikut pelatihan dan menjalani ujian tingkat provinsi.
Hasilnya, ibu dua anak ini lulus. Namun, kelulusannya itu tak lantas membawa Lia begitu saja menjadi wasit profesional.
"Sampai pernah para pemain berteriak 'kok begitu wasitnya', ada yang bilang 'ini wasit lulusan mana', 'harus sekolah wasit lagi'. Lalu dengan tetap optimistis, saya terus belajar hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam bahasa Inggris," ujarnya.
Dari situ lah perempuan kelahiran Surabaya 24 September 1977 ini terus berjuang mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang.
Seiring perjalanan waktu, Lia semakin melejit dalam dunia perwasitan.
Qomarul Lailah, si wasit Olimpiade Tokyo 2020 itu juga mengajarkan murid-muridnya menjadi The Real Bonek.
- Gandeng Konsuiltan Manajemen, PBSI di Tangan Fadil Imran Mencoba Terukur dan Transparan
- Pebulu Tangkis Muda Indonesia Unjuk Gigi di Vietnam dan Malaysia International Series
- Polytron Gubernur Cup 2024: Pertahankan Gelar Juara Umum, PB Djarum Borong 16 Emas
- Masuk Final Lagi, Rahmat/Yeremia Makin Konsisten dan Menjanjikan
- Indonesia Pastikan Raih 2 Gelar Indonesia Masters 2024 Super 100
- Peningkatan Prestasi, Merah Putih Rebut 3 Gelar Indonesia International Challenge 2024