Guru Supriyani Cabut Kesepakatan Damai dengan Aipda Wibowo Hasyim, Ini Bunyi Suratnya
"Dengan ini menyatakan mencabut tanda tangan dan persetujuan saya dalam surat kesepakatan damai yang ditandatangani di Rujab Bupati Konsel pada tanggal 5 November 2024 karena saya dalam kondisi tertekan dan terpaksa dann tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan dimaksud," bunyi pernyataan Supriyani.
Andri menilai kesepakatan dama kedua kubu itu di luar dugaannya.
Dia tidak mempermasalahkan bila perdamaian yang dimediasi bupati Konsel untuk mendamaikan sesama manusia yang bertikai.
Akan tetapi, karena konteks perkara Supriyani masih berjalan di PN Andoolo, maka tidak boleh ada intervensi.
"Sebenarnya tujuannya untuk perdamaian sesama manusia, iya boleh, saling memaafkan dan mendinginkan suasana, tetapi dalam konteks hukum itu tidak boleh ada intervensi karena sudah berproses," tutur Andri.
Dia mengingatkan semua pihak harus menghormati proses hukum. Oleh karena itu, perkara Supriyani yang dituduh menganiaya anak polisi harus diungkap terang benderang.
"Artinya silakan ikuti proses hukum dan kita lihat hasilnya bagaimana. Kasus ini harus terang, siapa yang salah dan benar, dan kasus ini mau terang, ya harus putusan pengadilan," ujarnya.(disway/jpnn)
Guru Supriyani mencabut kesepakatan damai dengan Aipda Wibowo Hasyim, orang tua siswa D, yang sebelumnya dimediasi Bupati Konsel Surunuddin Dangga.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Guru Honorer Supriyani Ungkit Omongan Bupati saat Mediasi soal Karier dan SKCK
- Inilah Pengakuan Guru Honorer Supriyani di Persidangan, Mencabut Rumput
- 5 Berita Terpopuler: Ketum Honorer Minta Kebijakan 11.631 Pelamar PPPK yang Tertinggal, MenPAN-RB Beri Penegasan
- Guru Honorer Supriyani Tertekan saat Didamaikan Bupati Konsel, Ini Pengakuannya
- Kasus Guru Honorer Supriyani: Dokter Forensik Ungkap Kondisi Luka di Paha Siswa, Ternyata
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas