Guru tak Mau Disalahkan jika Kurikulum Baru Gagal
Kamis, 10 Januari 2013 – 23:14 WIB
Dikatakan, PGRI akan membantu sosialisasi kurikulum baru. Tapi pemerintah juga harus merancang kapan kurikulum akan selesai, kapan sosialisasi, kapan menyiapkan guru, kapan pendampingan, hingga menyiapkan dokumen-dokumennya.
Baca Juga:
Dari kaca mata guru, belum ada gambaran karena dokumen kurikulum belum ada. Di sisi lain PGRI harus menyiapkan guru dan itu membutuhkan waktu. Sulistyo berharap Mendikbud Mohammad Nuh meyadari bahwa guru itu heterogen, dan mutunya belum baik. Termasuk jumlah guru yang masih kurang.
Karena itu PGRI mengingatkan agar Kemdikbud tidak main-main dalam menerapkan kurikulum 2013. Dia juga tidak ingin guru-guru disalahkan jika penerapan kurikulum baru yang terkesan dipaksakan tidak berjalan sukses.
"Saya tidak ingin guru disalahkan kalau kurikulum tidak sukses, dianggap guru tidak punya kemampuan, nilainya rendah," katanya mewanti-wanti.
JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyatakan kesiapannya membantu pemerintah mengimplementasikan kurikulum baru 2013.
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation