Guru Tangani Kasus Perundungan Malah Diminta Uang Damai Rp 50 Juta
Siswa itu akhirnya mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada siswi yang menangis karena dibully.
"Bully itu ternyata terus-menerus dan mungkin puncaknya sampai R (siswi disabilitas korban bully) menangis menjerit, katanya tidak kuat sampai mau bunuh diri," kata Yoyos saat bertemu Dedi Mulyadi di SMPN 4 Darangdan.
Dia mengatakan sehari berselang setelah kejadian, didatangi orang tua siswa yang sebelumnya dipukul oleh gagang sapu.
Orang tua itu mengaku tidak terima anaknya dipukul.
Setelah ditelusuri ternyata siswa tersebut selama ini tinggal bersama neneknya.
Sementara ibunya bekerja di Arab Saudi dan bapaknya telah bercerai kemudian telah menikah kembali.
"Ternyata yang punya inisiatif lapor ke polisi itu adik ipar bapaknya. Saya sudah di-BAP satu kali, mediasi sudah dua kali," katanya.
Pada mediasi terakhir, kata Yoyos, pihak keluarga siswa diwakili seseorang yang mengaku wartawan.
Guru yang menangani kasus perundungan di Purwakarta malah dimintai uang damai Rp 50 juta, Dedi Mulyadi turun tangan.
- Libur Lebaran, Pengelola Wisata Jabar Diminta Maksimalkan Persiapan Infrastruktur Hingga Keamanan
- Dedi Mulyadi Singgung soal Pengelolaan Keuangan Daerah saat Salat Id
- Dedi Mulyadi: Mudik Lebaran 2025 Jauh Lebih Baik Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Dedi Mulyadi Beber Alasan tak Pernah Berkantor di Gedung Sate
- Pemerintah Siapkan 20 Ribu Rumah Siap Huni untuk Guru, Mendikdasmen: Ada Subsidinya
- Flip Salurkan Bantuan Rp 100 Juta untuk Guru Mengaji di Pelosok Indonesia