Guru Tatang Meninggal, Kemendikbud Langsung Bergegas ke Bandung
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyesalkan tindak kekerasan yang berujung pada kematian Tatang Wiganda. Pria 37 tahun itu merupakan guru Olahraga SMA Yayasan Atikan Sunda, Kota Bandung.
“Kami bergegas melayat keluarga Almarhum kemarin dan sangat menyesali atas kejadian yang terjadi,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud) Sumarna Surapranata, Selasa (22/8).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya guru Tatang. Dirjen GTK memberikan santunan kepada keluarga almarhum.
Guru Tatang merupakan korban kekerasan yang terjadi Senin (22/8) kemarin, di Jalan AH Nasution, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Bandung. Ia menghembuskan napas saat perjalanan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka tusukan.
Saat ini, pihak berwajib telah mengamankan tiga orang tersangka. Melalui pesan singkat, Dirjen Pranata berharap kejadian ini tidak terjadi kembali di masa mendatang, dan berharap proses hukum bisa berjalan dengan baik.
Almarhum meninggalkan seorang isteri, dan dua orang anak, yaitu seorang anak perempuan sepuluh tahun, dan satu orang anak lelaki tiga tahun. (esy/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyesalkan tindak kekerasan yang berujung pada kematian Tatang Wiganda.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai