Guru Tolak Penghapusan Pelajaran Bahasa Inggris
Minggu, 14 Oktober 2012 – 03:13 WIB

Guru Tolak Penghapusan Pelajaran Bahasa Inggris
Lanjut Khalimi, keberadaan pelajaran Bahasa Inggris yang ada di SD bukan membahas tentang Grammer, tapi hanya lebih mengutmakan pengalaman membaca atau kosakata dalam hal-hal dasar. Minimal ketika mendapatkan pengetahuan tersebut ada kebiasaan yang terjadi saat berada di usia dini.
Baca Juga:
Seharusnya kata dia, sebelum diambil keputusan dilakukan penelitian. Jangan melihat dari kondisi sekolah dasar yang berada di Pusat kota atau kecamatan-kecamatan yang berada di dalam perkotaan. Tapi harus dilihat bagaimana sekolah di pelosok desa
"Khususnya di Jawa Barat aja, masih ada anak yang sekolahnya di pelosok desa. Baik itu di pinggir laut maupun di gunung. Sehingga jauh dari aktifitas yang ada di kota. Jangkauan untuk menempuh ke kota pun memerlukan waktu yang banyak,” tuturnya.
Masih kata Khalimi, walaupun tidak lancar seperti yang di dapatkan di tempat kursus, minimal dengan adanya pembekalan di sekolah dasar bisa memberikan nilai tambah.
RENGASDENGKLOK-Rencana penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris di kurikulum Sekolah Dasar (SD) dianggap tidak wajar. Perlu dipertimbangkan lagi.
BERITA TERKAIT
- UTBK-SNBT 2025 Bocor, Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi, Kuku dan Kancing
- Pameran Pendidikan Turki Terbesar Hadir di Jakarta, Ada 25 Kampus Ternama
- Senat Akademik UPI Tuntut Aturan Pemilihan Rektor Diubah
- Terungkap Beragam Modus Kecurangan UTBK 2025, Canggih
- Muncul Isu Kebocoran Soal UTBK 2025, Simak Pernyataan Panitia SNPMB
- Lebih dari 900 Mahasiswa Sudah Bergabung di Cakrawala University