Guru Tuntut Uang Koperasi Dikembalikan
Minggu, 04 Maret 2012 – 17:35 WIB
Ternyata, tim itu sendiri menjadi kekurangan uang untuk melanjutkan. Dalam proses pengerjaan, ruang kelas yang dibuat 14 lokal dua tingkat tersebut kekurangan uang hingga Rp476 juta. Karena tidak dikerjakan rekanan, tim swakelola terpaksa mencari uang tambahan agar bisa melanjutkan pembangunan. Akibatnya, uang koperasi dipinjam Rp200 juta.
Sisanya dipinjam dari pihak ketiga lainnya, seperti uang dari guru. Termasuk uang dari Bank. Sedangkan untuk mengganti, ketua tim yang saat itu langsung kepala sekolah mencarikan dengan pungutan dari siswa.
Banyak caranya tim mencarikan uang penggantinya. Uang SPP anak-anak dinaikan dari Rp80 ribu jadi Rp150 ribu. Kemudian, uang ujian kompetensi siswa kelas tiga naik dari Rp600 ribu jadi Rp750 ribu.
“Sedangkan saat masih Rp600 ribu uang tersebut masih bersisa sebanyak Rp21 juta usai pelaksanaan ujian. Sisanya itu dimanfaatkan untuk ganti uang yang terpakai untuk pembangunan tersebut,” paparnya.
PADANG - Sejumlah guru SMKN 5 Padang mengeluhkan dipergunakannya uang koperasi SMKN 5 Padang untuk menutupi kekurangan uang pembangunan sekolah yang
BERITA TERKAIT
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru