Gus Aiz PBNU Ingin Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo Tanpa Embel-embel soal Rizieq
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Aizzudin Abdurrahman mengomentari kubu Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno yang mensyaratkan pemulangan Rizieq Shihab untuk rekonsiliasi dengan barisan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin. Gus Aiz -panggilan akrabnya- menyatakan, seharusnya rekonsiliasi bisa dilakukan tanpa embel-embel.
"Saya melihat rekonsiliasi sebenarnya tanpa syarat. Sebab, yang seharusnya didahulukan kebutuhan bangsa," kata Gus Aiz saat dihubungi, Jumat (12/7).
BACA JUGA: Jurus Menhan Dekati PA 212 demi Rekonsiliasi Nasional
Gus Aiz menambahkan, publik bakal melihat syarat rekonsiliasi justru sebagai hal negatif. Sebab, kesan yang muncul adalah rekonsiliasi yang terjadi bukan karena ketulusan.
"Jadi, kalau seumpama ada kondisi bersyarat ini dan itu, nanti jadi (dinilai ada) kepentingan," ungkap dia.
Sebelumnya Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga mantan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi mendorong pemulangan Habib Rizieq sebagai bagian dari rekonsiliasi politik. Adapun Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani juga mengatakan, semua kriminalisasi terhadap pendukung Prabowo - Sandi harus dihentikan sebagai syarat untuk islah.
BACA JUGA: Percayalah, Jokowi dan Prabowo Pasti Bertemu demi Rekonsiliasi
"Ya keseluruhan bukan hanya itu (Rizieq) tetapi keseluruhan. Kemarin-kemarin kan banyak ditahan-tahan ratusan orang," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).(mg10/jpnn)
Ketua PBNU Aizzudin Abdurrahman mengomentari kubu Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno yang mensyaratkan pemulangan Rizieq Shiha
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Priskhianto Ingin Gelar Munas Rekonsiliasi demi Perkuat Koperasi Indonesia
- Perkumpulan Rabithah Melayu Banjar: Kiai Syarbani Haira Bukan Pengangguran
- FGD Pra-MLB NU: PBNU Melanggar Nilai Cinta Kasih & Kesatuan
- Kiai Toni Wanggai Sebut Nahdiyin Papua Kecewa sama PBNU