Gus Amik
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya berduka lagi. Kali ini karena Covid-19.
Korbannya Gus Amik, kakak sepupu saya. Yang sudah seperti saudara kandung.
Gus Amik 10 tahun lebih muda dari saya, tetapi saya harus memanggilnya ”Mas” –karena lebih tua di susunan keluarga besar.
Belakangan ia lebih banyak di Surabaya. Namun, sudah tiga minggu saya tidak bertemu.
Ir KH Miratul Mukminin (Gus Amik). Foto: disway.id
Ia terlalu sibuk sebagai ketua tim pemenangan calon wali kota Surabaya. Itulah yang membuatnya teledor.
Mungkin juga bukan teledor, tetapi karena punya rasa tanggung jawab pada tugasnya. Waktu calon wali kotanya terkena Covid, Gus Amik selamat. Baru dua bulan kemudian justru ia yang mendapat giliran.
Waktu ia terkena Covid, pilkada kurang satu minggu lagi. Keluarganya tidak boleh tahu kalau ia terkena Covid.