Gus Amik
Oleh Dahlan Iskan
Teman-temannya juga tidak diberi tahu. Dianggap sentisif. Itu bisa jadi isu politik. Pilwali sudah begitu dekat.
Gus Amik terus menyembunyikan sakitnya. Termasuk kepada saya. Juga kepada istrinya.
Namun akhirnya ia tidak kuat. Ia pergi sendiri ke rumah sakit. Diam-diam.
Dari ruang opname itulah Gus Amik baru mengontak saya. Ia minta tidak usah disebarluaskan.
Keadaannya kian buruk. Dua hari sebelum pilwali ia koma. Sejak itu ia tidak pernah siuman lagi.
Ia tidak tahu bahwa calon wali kotanya sudah kalah. Ia terus koma. Sampai akhirnya meninggal dunia kemarin malam –setelah dua minggu di rumah sakit.
Istrinya juga terkena virus itu, tetapi tanpa gejala apa-apa. Hanya perlu isolasi.
Salah seorang anaknya juga terkena Covid. Juga tanpa gejala. Demikian juga kakaknya.