Gus Coi Berbagi Kisah 'Duka' ke Fahri Hamzah

jpnn.com - JAKARTA – Korban pemecatan sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie mengingatkan politikus PKS yang juga Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, akan beratnya mencari keadilan melawan partai. Pengadilan, menurutnya tidak pernah mempertimbangkan apapun yang menjadi pertimbangan hukum korban.

“Biar saya benar dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat seperti yang saya alami, kader tetap kalah. Partai memiliki kekuasaan yang luar biasa dan dalam pandangan pengadilan yang namanya kader, apapun itu harus patuh pada partai. Partai mau benar mau salah, tetap benar,” kata Effendy di Jakarta, Selasa (5/4).

Apalagi lanjutnya, saat itu intervensi dari penguasa sangat kuat. Pengadilan takut kepada Menseskab Sudi Silalahi yang kekuasaannya sangat luar biasa. Belum lagi harus menerima aksi teror.

“Pengadilan sama sekali tidak mengindahkan pembelaan dari para pengacara dan pakar mengenai hak-hak saya sebagai anggota DPR yang bebas dan dilindungi UU berbicara apapun. Pengadilan juga menolak mempertimbangkan berbagai bahan akademik normatif," ungkapnya.

Dia menceritakan awal pemecatannya dari PKB bermula dari PKB bergabung dalam pemerintahan SBY, sementara Gus Choi sapaan Effendy menyuarakan kasus Bank Century dan mafia pajak yang diduga melibatkan pemeritahan SBY.

“Tugas anggota DPR melakukan kontrol terhadap pemerintah. Nah keyakinan saya untuk menjalankan tugas tersebut berbeda dengan kepentingan partai, yang dulu menjadi bagian dari pemerintahan SBY yang tidak clean karena tak bisa mempertanggungjawabkan uang Century dan mafia pajak. Karena partai saya ikut menutup-nutupi hal itu, dan saya berbeda, saya pun dipecat,” tegas Gus Choi.

Terlepas dari tuduhan PKS kepada Fahri membela Setya Novanto dalam kasus papa minta saham, Fahri menurut Gus Choi adalah sosok politikus muda yang berkarakter dan berani memperjuangkan keyakinannya.

“Soal benar salahnya pembelaan Fahri kepada Setya Novanto biar masyarakat yang menilai. Saya menilai Fahri adalah sosok politikus muda yang memiliki karakter, punya keyakinan dan sikap politik yang jelas. Orang seperti ini memang kerap menimbulkan kontroversi. Ini yang harus diapresiasi,” ujar Ketua DPW Nasdem Jawa Timur ini.(fas/jpnn)