Gus Dur Luncurkan Buku Terakhir
Selasa, 07 Desember 2010 – 06:24 WIB
JAKARTA - Almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ternyata masih memiliki karya yang tersisa. Warisan terakhir Gus Dur tentang toleransi dan pluralisme itu diluncurkan dalam buku berjudul Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian. Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Soemantri menambahkan, kedekatan dua tokoh dalam buku itu menunjukkan adanya keterbukaan. Walaupun memiliki latar belakang dan religi berbeda, Gus Dur dan Ikeda bisa secara tulus saling mengungkapkan sisi pribadinya dalam buku. "Tanpa seseorang terbuka jiwa dan pikirannya, tidak mungkin ada dialog," kata Gumilar.
"Ini buku terakhir Gus Dur sebelum beliau wafat," kata Zannuba "Yenny" Arifah Chafsoh, putri Gus Dur, dalam peluncuran buku tersebut di Pusat Kebudayaan Sokka Gakkai kemarin (6/12). Buku itu berisi dialog spiritual antara dirinya dan Daisaku Ikeda, tokoh Buddha pendiri Soka Gakkai International. Buku itu diluncurkan sebagai bentuk kerja sama Wahid Institute dengan Soka Gakkai Indonesia.
Menurut Yenny, peluncuran buku ini memiliki momen yang tepat. Saat ini banyak orang yang lebih tenggelam pada sisi teknologi. Efek sampingnya, setiap orang menjadi terasing. Padahal, esensi untuk menjadi manusia adalah melakukan dialog, baik dengan Tuhan maupun sesama manusia. "Dua tokoh ini mengajak kita untuk kembali berdialog," kata Yenny.
Baca Juga:
JAKARTA - Almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ternyata masih memiliki karya yang tersisa. Warisan terakhir Gus Dur tentang toleransi dan
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis