Gus Dur Pernah Doakan Sutarman Agar Jadi Kapolri

jpnn.com - JAKARTA - Sosok mendiang Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyisakan cerita tersendiri bagi orang-orang yang mengenalnya. Tak terkecuali, orang yang memiliki kesan pribadi tentang Abdurrahman Wahid adalah Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman.
Berbicara pada acara haul keempat wafatnya Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12) malam, Sutarman mengaku pernah dikoreksi oleh cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu. Ceritanya, kala itu Sutarman masih menjadi ajudan presiden di era kepresidenan Gus Dur.
"Saya pernah dikoreksi sama Gus Dur saat pidato. Saya bilang di awal pidato, 'Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT'. Gus Dur mengkritik saya, "Pak, itu kan puji dan syukur udah bisa manjat sendiri, ngapain lagi kita panjatkan," tutur Sutarman mengisahkan ceritanya tentang Gus Dur.
Sejak mendapat teguran dari Gus Dur, Sutarman lantas memperbaiki ucapan salamnya itu. "Sejak saat itu saya mengoreksi ucapan dan perkataan saya ketika berpidato. Itu sedikit pengalaman saya dengan beliau," terangnya.
Di mata Sutarman, Gus Dur adalah seorang ulama mumpuni yang akhirnya terjun ke politik dan terpilih menjadi presiden. "Dan akhirnya saya menjadi ajudannya," sambung Kapolri pengganti Timur Pradopo itu.
Sutarman pun mengenang ketika dirinya didoakan oleh Gus Dur agar bisa jadi Kapolri. Faktanya, Sutarman memang bisa menjadi orang nomor 1 di Korps Bhayangkara itu.
"Dulu Gus Dur pernah mendoakan saya semoga menjadi Kapolda, semoga menjadi Kapolri, dan akhirnya alhamdulillah ternyata terwujud. Tapi sayang, Gus Dur enggak pernah mendoakan saya menjadi presiden," papar mantan Kapolda Metro Jaya itu yang langsung ditimpali tawa para hadirin.
"Suatu pelajaran yang saya dapat dari beliau, yaitu jangan pernah berkata-kata tanpa seizin Allah SWT. Saya selalu mengucapkan kata-kata itu, nah ternyata alhamdulillah saya sekarang menjadi Kapolri," imbuh Sutarman. (chi/jpnn)
JAKARTA - Sosok mendiang Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyisakan cerita tersendiri bagi orang-orang yang mengenalnya. Tak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur