Gus Dur Sakit, Rapat Persiapan di RS
Ditulis Oleh Wartawan Jawa Pos Dian Wahyudi
Selasa, 15 September 2009 – 08:58 WIB
Persiapan pernikahan Yenny sebenarnya dimulai sejak sekitar Juni 2009. Saat itu, kepada Gus Dur, Yenny dan Farisi menyampaikan secara langsung keseriusan mereka menjalin hubungan hingga ke jenjang pernikahan. Saat itu disampaikan bahwa pernikahan keduanya akan dilangsungkan sekitar Maret atau April tahun depan. Oktober 2009 baru masuk tahap lamaran. Namun, Gus Dur berpandangan lain. Menurut dia, pernikahan Farisi-Yenny sebaiknya dipercepat. "Wuih, kesuwen (terlalu lama, Red). Buat apa lama-lama, dipercepat saja Oktober," ujar Yenny menirukan tanggapan Gus Dur saat itu.
Permintaan Gus Dur tersebut tidak langsung diiyakan. Sebab, menurut keduanya, pernikahan pada Oktober terlalu mepet. Karena kesibukan masing-masing, mereka khawatir persiapan teknis tidak akan maksimal kalau hanya dilakukan dalam waktu sekitar empat bulan. Apalagi, kondisi kesehatan Gus Dur sedang tidak terlalu baik saat itu. "Tapi yang bener memang Bapak," kata Yenny. Sebab, saat ditanyakan ke kiai ahli falak untuk penentuan tanggal yang baik sesuai nama masing-masing, Oktober memang termasuk waktu yang terbaik.
Rangkaian acara pernikahan Farisi-Yenny yang menggunakan adat Jawa Solo akan dimulai 14 Oktober, tepat sehari sebelum akad nikah. Yaitu, dengan memasang bleketepe (anyaman daun kelapa dan padi) serat janur sebagai pertanda pemilik rumah sedang memiliki hajat. Kemudian, dilanjutkan dengan pengajian, siraman dengan air dari tujuh telaga, sungkeman, dan ditutup dengan midodareni pada malamnya.
Seperti halnya Yenny, Dhohir Farisi turut mendukung keputusan mempercepat tanggal pernikahan itu. Apalagi, caleg terpilih DPR dari Partai Gerindra tersebut sempat bermimpi terkait penentuan waktu itu. "Saya jarang bermimpi dengan pesan sejelas itu," ungkapnya.
Putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid, segera mengakhiri masa kesendirian. Dia akan menikah dengan Dhohir Farisi, pemuda asal Probolinggo,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408