Gus Fahmi Ingin Mengakhiri Konflik Politik Mbak Yenny vs Cak Imin, Begini Caranya

jpnn.com - YOGYAKARTA – Konflik politik antara putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin belakangan kembali mencuat ke publik.
Mbak Yenny baru-baru ini dengan tegas mengatakan bahwa keluarga Gus Dur bakal menarik diri dan tidak akan mendukung bakal capres Prabowo Subiato di Pilpres 2024 jika mengangkat Cak Imin sebagai cawapresnya.
Pemilik nama lengkap Zaanuba Arifah Chafsoh itu menjelaskan bahwa perilaku Cak Imin yang mengudeta Gus Dur di PKB di masa lalu adalah alasan kuat untuk tidak mendukung Prabowo.
Menyikapi konflik politik tersebut, Forum Warga Nahdliyin Daerah Istimewa Yogyakarta berencana memfasilitasi islah atau rekonsiliasi antara Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar.
Ketum Forum Warga Nahdliyin DIY KH Fahmi Basya mengatakan rekonsiliasi dua tokoh NU itu perlu diupayakan demi ketenteraman warga Nahdliyin termasuk kebesaran partai yang didirkan oleh Gus Dur itu.
"Awal pendekatan, kami nanti yang akan menghubungi beliau-beliau berdua. Kita (Ketum Forum Warga Nahdliyin DIY, red) ajak ngopi, kita ajak ziarah ke Mlangi dulu," ujar Fahmi yang juga Pimpinan Ponpes Alfalahiyyah, Mlangi, Sleman, DI. Yogyakarta, Minggu (13/8).
Rencana tersebut disampaikan pria yang biasa disapa Gus Fahmi itu merespons pernyataan salah satu peserta Silaturahim Forum Warga Nahdliyin DIY yang meyakini bahwa rekonsiliasi Yenny Wahid dan Cak Imin adalah kunci mengembalikan kebesaran PKB.
Meski keduanya belum mencapai titik temu dalam konteks pandangan politik, Fahmi meyakini hubungan pribadi antara keluarga Gus Dur dan Cak Imin sejatinya baik-baik saja.
Konflik politik Yenny Wahid vs Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin belakangan kembali mencuat ke publik.
- Kejaksaan Didukung Penuh Prabowo untuk Bereskan Korupsi Minyak Mentah
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Laskar Merah Putih Ajak Masyarakat Dukung Kejagung Berantas Korupsi
- Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo
- Blusukan di Bekasi, Prabowo Buka Puasa Bareng Korban Banjir