Gus Fahrur: Bantuan Kemanusiaan Lebih Berguna daripada Boikot
Sebelumnya, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menilai memboikot produk Israel tidak akan ampuh dalam menghentikan agresi Israel di Gaza, Palestina.
Dia menyebut sejauh ini pun tidak ada produk Israel yang masuk secara langsung ke Indonesia. Kalau ada produk Israel yang masuk Indonesia, kata JK, biasanya melewati negara lain.
JK lantas mendorong persatuan negara-negara di dunia untuk mendesak Israel menghentikan tindakannya ke Gaza. Dia menyebut kekejian Israel di Gaza haruslah dihentikan atas nama kemanusiaan.
Pakar marketing Yuswohady menilai aksi boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia hanya bersifat Fear Of Missing Out (FOMO) yang merupakan rasa takut merasa ‘tertinggal’ karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Nantinya setelah terjadi gencatan senjata oleh Israel dan Palestina, maka rasa FOMO akan menghilang.
“Biasanya FOMO saat ramai bisa jadi efektif. Begitu sudah lewat, maka hype lewat dan lupa, apalagi MCD dan Starbuck brand lama maka ya lewat saja FOMO-nya,” ujarnya.
Menurutnya sebuah perusahaan tidak memiliki ideologi tertentu terhadap aksi apa pun, seperti Bela Palestina. Hal ini berbeda dengan lembaga politik yang memiliki ideologi tertentu.
Bisnis kata dia, bukan pemain politik. Manajemen biasanya tidak punya ideologi tertentu antiPalestina atau Israel. (esy/jpnn)
Gus Fahrur mengatakan masyarakat bisa mendukung Palestina dengan memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk doa, ketimbang melakukan aksi boikot.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- TRKM Group Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sukabumi
- PCNU Surabaya Tolak Pra-MLB NU, Begini Tanggapan Gus Salam
- TBIG Donasikan 3 Ton Bahan Pangan kepada Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp 820 Juta
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi