Gus Jazil Bahas Geopolitik Indonesia Hadapi Rivalitas AS & Tiongkok dan Perang Rusia-Ukraina
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyatakan pemerintah Indonesia harus fokus memperhatikan dinamika politik global saat ini.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, Amerika Serikat (AS), kelompok Uni Eropa, Rusia, dan China (Tiongkok) yang menjalankan perang proksi memengaruhi kebijakan politik luar negeri Indonesia.
“Prinsip politik luar negeri bebas aktif yang menjadi pedoman Indonesia di kancah politik global harus dipertajam menjadi strategi geopolitik yang bersifat taktis dan komprehensif bagi pemenuhan kepentingan nasional,’’ ungkapnya.
Gus Jazil juga menyoroti rivalitas AS dan Tiongkok. Rivalitas keduanya berada pada empat dimensi, yakni teknologi, investasi, infrastruktur, dan keamanan.
Sebagai kekuatan baru dunia (emerging force), Tiongkok menjalankan kebijakan belt road initiative di Asia-Pasifik dan menjual konsep ekonomi Tiongkok di forum United Nations General Assembly yang menyasar negara-negara berpenghasilan rendah.
“Kebijakan ini diharapkan dapat menggerus pengaruh Amerika Serikat melalui kebijakannya yang disebut sebagai global development initiative yang dianggap gagal dalam membangun negara berkembang,’’ ucapnya.
Sementara itu, AS mencanangkan kebijakan blue dot network pada 2019, disusul dengan kebijakan build back better world pada 2021.
“Melalui dua kebijakan ini, AS menjanjikan kepada negara-negara di kawasan Indo-Pasifik untuk memberikan investasi secara langsung dalam rangka mewujudkan kemakmuran yang berbasis luas,’’ katanya.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid membahas geopolitik Indonesia dalam merespons dinamika global saat ini
- Celeng Banteng
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Hidup Baru Nurhadi
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time