Gus Jazil: Demokrasi Ibarat Obat, Ada Efek Sampingnya

jpnn.com, BOJONEGORO - Wakil Ketua MPR Dr. H Jazilul Fawaid, SQ., MA mengatakan bahwa pendidikan politik adalah kunci pelaksanaan demokrasi yang bermartabat.
Menurutnya, demokrasi sebenarnya bagus dan murni, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, serta dijalankan penuh berdasar kedaulatan rakyat.
Namun, ia menegaskan, ibarat obat yang dibuat untuk kebaikan, tentu ada efek sampingnya.
Dia menegaskan bahwa efek samping demokrasi itu adalah politik uang atau transaksional.
Sosok yang karib disapa Gus Jazil itu mengatakan inilah yang harus diwaspadai dan dihindari dengan cara memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada rakyat.
Menurutnya, rakyat diarahkan untuk memilih partai politik (parpol) atau pimpinan daerah dengan melihat kepada kemampuannya, rekam jejaknya, serta visi dan misinya.
Gus Jazil menyampaikan itu saat menjadi narasumber utama seminar pengembangan demokratisasi dan partisipasi politik bagi supra dan infrastruktur politik Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Seminar itu mengangkat tema 'Melalui Harmonisasi Kita Tingkatkan Peran Supra dan Infrastruktur Politik dalam Pembangunan Menuju Bojonegoro yang Produktif dan Energik', di ruang pertemuan Angling Dharma, Kompleks Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro, Kamis (11/2).
Menurut Gus Jazil, demokrasi ibarat obat yang dibuat untuk kebaikan, tetapi ada efek sampingnya. Efek samping demokrasi itu adalah politik uang atau transaksional.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Pengamat BRIN: Wapres Gibran Berperan untuk Perkuat Demokrasi Sipil
- Pengamat Politik IPI: Gibran Berperan Penting Merawat Demokrasi Sipil