Gus Jazil: Demokrasi Ibarat Obat, Ada Efek Sampingnya
jpnn.com, BOJONEGORO - Wakil Ketua MPR Dr. H Jazilul Fawaid, SQ., MA mengatakan bahwa pendidikan politik adalah kunci pelaksanaan demokrasi yang bermartabat.
Menurutnya, demokrasi sebenarnya bagus dan murni, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, serta dijalankan penuh berdasar kedaulatan rakyat.
Namun, ia menegaskan, ibarat obat yang dibuat untuk kebaikan, tentu ada efek sampingnya.
Dia menegaskan bahwa efek samping demokrasi itu adalah politik uang atau transaksional.
Sosok yang karib disapa Gus Jazil itu mengatakan inilah yang harus diwaspadai dan dihindari dengan cara memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada rakyat.
Menurutnya, rakyat diarahkan untuk memilih partai politik (parpol) atau pimpinan daerah dengan melihat kepada kemampuannya, rekam jejaknya, serta visi dan misinya.
Gus Jazil menyampaikan itu saat menjadi narasumber utama seminar pengembangan demokratisasi dan partisipasi politik bagi supra dan infrastruktur politik Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Seminar itu mengangkat tema 'Melalui Harmonisasi Kita Tingkatkan Peran Supra dan Infrastruktur Politik dalam Pembangunan Menuju Bojonegoro yang Produktif dan Energik', di ruang pertemuan Angling Dharma, Kompleks Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro, Kamis (11/2).
Menurut Gus Jazil, demokrasi ibarat obat yang dibuat untuk kebaikan, tetapi ada efek sampingnya. Efek samping demokrasi itu adalah politik uang atau transaksional.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi