Gus Jazil Minta Polisi jangan Bikin Takut Warga Wadas, Bukan Zamannya Lagi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil merasa heran dengan aksi represif kepolisian saat mengawal proses pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (8/2) kemarin.
Menurut dia, aksi represif sebenarnya sudah tidak bisa diterapkan menyelesaikan konflik antara pemerintah dengan rakyat di Indonesia.
"Sudah bukan zamannya pakai pendekatan keamanan, apalagi dengan senjata lengkap. Toh, yang dihadapi warga juga," kata Gus Jazil melalui layanan pesan, Rabu (9/2).
Legislator Fraksi PKB itu mengatakan semua anggota kepolisian wajib mematuhi arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyelesaikan konflik sosial.
Jenderal Listyo diketahui mengedepankan Presisi (Prediktif, Respnsibil, dan Transparansi) demi membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.
"Dengan Presisi, kami yakin polisi lebih humanis dalam menghadapi masyarakat," beber Gus Jazil.
Sebelumnya, ribuan personel aparat kepolisian dari Polda Jawa Tengah mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2).
Polisi mengeklaim mendapat perintah mendampingi BPN mengukur lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.
Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil merasa heran dengan aksi represif kepolisian saat mengawal proses pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (8/2) kemarin.
- Demi Raih Kepercayaan Publik, Polri Diminta Terbuka terhadap Kritikan & Perkuat Pengawasan Internal
- Dua Fenomena Ini Menunjukkan Kegagalan Polri Melakukan Sistem Meritokrasi
- Seorang Polisi di Makassar Kena Panah, Pelakunya
- Rahmat Saleh Mendorong BPN Aktif Menyosialisasikan Sertifikat Elektronik
- Ketua Umum Bhayangkari Pantau Penerapan MBG di SLB Gresik
- Prof Titik Mengkritisi Perluasan Kewenangan Kejaksaan dan Polri