Gus Jazil: Santri Harus Gemar Membaca

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan di tengah pandemi Covid-19, pendidikan menjadi persoalan serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Sebab, sistem pembelajaran daring dinilai memang tidak cukup efektif.
”Tantangan kita luar biasa, apalagi di dunia pendidikan. Saya takut ketika menghadapi situasi ini generasi ke depan seperti apa. Saya khawatir akan mengalami generasi yang kosong karena kita belum terbiasa pendidikan daring,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini yang masih menerapkan proses belajar tatap muka hanya di pesantren karena proses pendidikan daring yang belum cukup optimal. Gus Yani juga berpesan kepada para siswa dan guru yang melangsungkan pendidikan tatap muka agar tetap menjaga protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Pengawas Yayasan Sekolah Al Quran Sunanul Muhtadin Chalimatus Sa’diyah mengatakan, ini merupakan tahun pertama proses belajar mengajar di SMP Al Maajid yang ada di Ponpes Sunanul Muhtadin. Oleh karena itu, pilot project tersebut harus berhasil. Sebab, tahun pertama ini akan sangat menentukan keberlanjutan dan juga menjadi rujukan.
"Kita harus memberikan yang terbaik. Anggap mereka anak-anak kita sendiri yang kita didik dengan penuh kasih sayang. Kita ajarkan mereka akhlaq-akhlaq Alquran,” ucap Nyai Chalimah yang juga dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta. (*/jpnn)
Gus Jazil menyambangi Ponpes Modern Sunanul Muhtadin di Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (7/8).
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda