Gus Jazil: Toleransi jadi Prasyarat Utama Sebuah Negara

Menurutnya, hal inilah yang akan berdampak menjadi intoleran, perbuatan yang ekstrem, radikal, dan terorisme.
"Kalau itu sudah aksi. Awalnya tidak setuju, kemudian di situ tidak ada toleransi, dimensi kesepahaman tidak ada, akan muncul dimensi kedua pemaksaan pendapat," katanya.
Menurut Gus Jazil, sering kali apa yang disebut dengan pikiran ekstrem dan radikal dengan membenarkan pikirannya sendiri.
"Dia tidak mau tahu dengan pikiran yang lain," tegasnya.
Bahkan, lanjut Gus Jazil, kelompok yang mengkafirkan sehingga boleh melukai orang lain.
Bahkan, kata dia, boleh membunuh di luar kelompoknya. Sebab, semua yang di luar kelompoknya dianggap sesat.
"Ini berbahaya bagi kelangsungan sebuah negara," katanya.
Karena itu, Gus Jazil mengatakan, toleransi menjadi kebutuhan mutlak dan prasyarat berdirinya sebuah negara yang majemuk.
Gus Jazil menegasakan meskipun beragam, Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Persatuan dan toleransi menjadi pondasi keutuhan sebuah negara.
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan