Gus Kikin Minta Pemakaman Jenazah Covid-19 Sesuai Agama yang Dianut Pasien
"Jadi cukup dilakukan 'tayamum', dengan baju yang ada untuk dimasukkan ke kantong jenazah. Setiap tahapan itu kita semprot dengan disinfektan sehingga tidak masalah," kata Muh Hanifurrohman.
Sementara itu, anggota tim pemulasaran jenazah Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet dr Reza Ramdhoni meyakinkan bahwa proses pengurusan jenazah yang mereka lakukan selama ini benar-benar dilakukan sesuai prosedur medis yang sangat ketat.
"Jadi memang protokolnya itu sebisa mungkin kedap terhadap dunia luar, karena diharapkan cairan-cairan tubuh yang keluar dari jenazah itu tidak menjadi bahan yang infeksius terhadap dunia luar," kata dia.
Secara tahapan, ia mengatakan hal pertama yang dilakukan saat memulasarakan jenazah pasien COVID-19 adalah dengan langsung memasukkan jenazah ke dalam kantong plastik tanpa dimandikan terlebih dahulu.
Kemudian, jenazah disemprot dengan disinfektan, lalu ditutupi lagi dengan kain kafan dan kembali dimasukkan ke dalam kantong plastik sembari sesering mungkin disemprot dengan cairan disinfektan disetiap tahapan.
Sebelum ditutup ke kantong mayat, bagi yang muslim ditayamumkan, lalu dimasukkan ke kantong jenazah, kemudian dimasukkan ke dalam peti dan petinya dibalut (wrapping) dan disemprot disinfektan berkali-kali. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang meminta proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah yang diduga terkonfirmasi COVID-19 sesuai dengan agama yang dianut masing-masing pasien.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Gus Yahya Dapat Mandat Tebuireng untuk Memperbaiki PKB
- Pesantren Tebuireng Salurkan Infak Rp 550 Juta untuk Palestina ke BAZNAS
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Munadi: Jasa Raharja Jadikan Ponpes Tebuireng sebagai Proyek Percontohan Keselamatan Berkendara
- Awas! Kasus Positif Covid-19 Daerah Ini Naik Lagi