Gus Margiono

Oleh: Dahlan Iskan

Gus Margiono
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia memang seorang dalang wayang kulit. Begitu juga adiknya. Maka saya pun kehilangan dua dalang di kalangan wartawan kami: Margiono dan Suparno Wonokromo –yang meninggal setahun lalu. Suparno adalah dirut kelompok media kami yang di seluruh Sumatera.

Pukul 08.45 kemarin, Rivo menghubungi Rumah Sakit Pertamina. Ayahnya masih di ICU Covid-19. Masih belum ada tanda-tanda lebih buruk.

Dua puluh menit kemudian Rivo menerima telepon dari RS: jantung ayahnya berhenti.

Margiono, maafkan saya lagi di Palembang. Doa kami dan teman-teman di Palembang ini untuk Anda.

Anda hebat sekali: hidup Anda telah membuat sejarah. Beberapa kali pula. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Imlek Pandemi

Sadewa
Semakin banyaknya pernikahan antar suku di Indonesia, sekat-sekat itu akan pudar & hilang. Kakak ipar kami orang Tionghoa, adik jg berhijab lulusan sastra China, hampir semua kompak mendukung timnas Indonesia ketika melawan China. Sekat-sekat itu ternyata sudah tidak ada, namun masih saja diciptakan oleh developer, oleh market, pemilik sekolah dan para buzzer.

Margiono terpilih lagi, untuk periode kedua. Setiap tahun Margiono berpidato di depan Presiden –saat Hari Pers Nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News