Gus Menteri: Desa Punya Tanggung Jawab Cukup Besar untuk Memulihkan Ekonomi Nasional
jpnn.com, BOJONEGORO - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan desa memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Demikian disampaikan Menteri Halim saat peletakan batu pertama pembangunan desa wisata Tebing Gapit, di Desa Sumberagung, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (5/6).
Menurut pria yang akrab disapa dengan panggilan Gus Menteri itu, kondisi pandemi Covid-19 yang sampai hari ini masih terjadi mengakibatkan hampir semua tempat-tempat wisata mainstream di Indonesia kolaps.
“Misalnya Bali, kemudian Labuan Bajo, Raja Ampat, banyak sekali itu semua (wisata) hari ini dalam keadaan kolaps. Saya beberapa hari yang lalu ke Bali, katanya sih sudah menggeliat, tetapi kalau dibandingkan dengan zaman sebelum Covid-19, jauh, jauh sekali," kata Halim Iskandar.
Oleh sebab itu, katanya, pemulihan ekonomi nasional di tingkat desa memang dibebankan terhadap desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Gus Menteri menyebut salah satu unit usaha BUMDes yang saat ini menjadi favorit masyarakat adalah desa wisata. Hal itu disebabkan kolapsnya wisata-wisata mainstream, serta akses yang tidak terlalu jauh.
“Wisata desa-lah yang hari ini jadi unggulan, karena lokusnya tidak terlalu jauh dari masyarakat. Kemudian bisa didatangi warga desa sekitar," ucap Gus Menteri.
Dia menyebut peruntukan dana desa yang berbasis pada kebutuhan warga masyarakat juga menjadi faktor pemulihan ekonomi nasional di tingkat desa.
Bila dana desa digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa, Gus Menteri optmistis perputaran uang di desa-desa seluruh Indonesia akan sangat efektif dan maksimal.
"Jika desa-desa di Bojonegoro perputaran duitnya bagus semua, maka di situlah pertumbuhan ekonomi Bojonegoro pasti, pasti ini, pasti akan surplus,” ungkapnya.
Kalau pertumbuhan ekonomi Bojonegoro surplus, lanjutnya, kemudian diikuti kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur, maka bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi provinsi itu akan surplus.
“Kalau 33 provinsi di Indonesia pertumbuhan ekonominya yang ditopang oleh BUMDes dan kemudian surplus maka ekonomi nasional juga pasti akan surplus,” kata Gus Menteri.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan fokus terkait dengan penggunaan dana desa. Termasuk bantuan langsung tunai (BLT) dana desa dan padat karya tunai desa (PKTD) yang juga menjadi salah satu faktor untuk pemulihan ekonomi nasional di tingkat desa.
Pada kesempatan itu Gus Menteri didampingi oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Harlina Sulistyorini, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Aisyah Gamawati, Plt. Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Rosyidah Rachmawati, serta Inspektur Jenderal Kemendes PDTT Ekatmawati. (*/jpnn)
Gus Menteri optmistis perputaran uang di desa-desa seluruh Indonesia akan sangat efektif memulihkan ekonomi nasional.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- Wamendes Riza Patria Ingatkan Bela Negara Merupakan Tugas Seluruh Komponen Bangsa
- Tatap 2025, TEKAD Dukung BUMDes Perkuat Program Makan Gizi Gratis
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen