Gus Menteri: Peran Perguruan Tinggi Sangat Penting dalam Pendampingan Sektor Pertanian Desa

“Tentu ini juga akan sangat membutuhkan pendampingan karena berbagai upaya dalam keberlanjutan produktivitas yang berkelanjutan masih dalam permasalahan,” ujarnya.
Gus Menteri menilai banyaknya pendampingan yang sifatnya sesaat atau tidak berkelanjutan menyebabkan produktivitasnya turut mengalami penurunan.
"Awalnya saat dilakukan pendampingan produktivitasnya bagus tetapi setelah ditinggal menjadi menurun,” jelasnya.
Karena itu, Gus Menteri menegaskan pihaknya selalu meminta supaya segala bentuk kerja sama harus ada pendampingan pascadicapainya produk.
“Jadi, jangan kemudian dicapainya produk sudah tidak ada sentuhan lagi," tegas Gus Menteri mengingatkan.
Ia menjelaskan waktu yang dibutuhkan dalam pendampingan adalah dua tahun hingga tiga tahun supaya menjadi sebuah kultur atau budaya bagi masyarakat desa yang bekerja atau berusaha pada sektor pertanian.
“Kalau sudah menjadi kultur atau budaya, baru ditinggal,” katanya.
Menurut dia, bila sebelum menjadi budaya kemudian ditinggal maka itu akañ kembali ke asalnya karena tidak ada yang mendampingi, mengawasi, mengingatkan, dan memotivasi.
Gus Menteri mengingatkan Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yang telah dibentuk beberapa tahun lalu telah berperan dalam pembangunan di desa. Terutama sektor pertanian yang ada di desa.
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung
- Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan