Gus Miftah Hina Penjual Es Keliling, MUI: Jangan Malu Untuk Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyatakan Islam menyuruh umatnya untuk saling menghormati dan menjauhkan diri dari segala perbuatan tercela.
"Ajaran Islam menyuruh kita untuk hormat menghormati dan menjauhkan diri kita dari perbuatan cela mencela," ujar Anwar Abbas saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Anwar Abbas menanggapi ucapan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman kepada penjual es keliling yang viral di media sosial.
Sebelumnya viral di media sosial soal ucapan Miftah Maulana saat mengisi suatu pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Ucapan tersebut dinilai sebagian besar masyarakat telah melecehkan seseorang.
Bahkan, di media sosial X dan Instagram, masyarakat mengecam ucapan Gus Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah/dai yang semestinya memberikan kesejukan.
Menanggapi hal tersebut, Anwar Abbas meminta kepada penceramah/dai yang telanjur melanggar ketentuan Allah SWT untuk bertobat dan meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Sikap meminta maaf, kata Anwar, merupakan perbuatan mulia. "Jangan malu untuk meminta maaf karena meminta maaf itu juga sebuah perbuatan yang mulia," ujarnya.
Miftah Maulana ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih.
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas merespons ucapan dari Gus Miftah yang dianggap menghina penjual es keliling.
- Gus Miftah Bilang Goblok kepada Penjual Es Teh, MUI Jateng Berkomentar Begini
- Ditegur Mayor Teddy Karena Hina Penjual Es Teh, Miftah Maulana Janji Introspeksi
- Gus Miftah Kebablasan Sebut Penjual Es Teh Goblok, Wajar Publik Marah
- Dihujat Warganet Gegara Sebut Penjual Es Teh Goblok, Gus Miftah: Saya juga Sudah Ditegur
- Bilang Goblok kepada Penjual Es Teh, Gus Miftah Minta Maaf, Begini Kalimatnya
- Gerindra Beri Modal Usaha kepada Pedagang yang Dihina Gus Miftah