Gus Mus dan Gus Yahya, Relasi Paman-Keponakan di Politik Kekinian
Dalam acara itu, pengurus PBNU bertemu dengan semua pengurus NU se Jawa Tengah. Tuan rumah mengundang pula seluruh pengurus NU tingkat kecamatan se-kabupaten Kendal. Forum itu selain dihadiri Gus Yahya, juga ada Sekjen PBNU Saifullah Yusuf.
Saat pertemuan itu, salah satu pengurus cabang berdiri. Mengajukan pertanyaan seputar Pilpres. Dia mengaku banyak mendapat pertanyaan dari anggota.
"Warga NU itu kalau diberi kebebasan malah bingung," Dahlan mengutip pertanyaan pengurus itu.
Oleh karena itu, si pengurus NU tersebut minta ketua umum PBNU memberikan bocoran, siapa capres yang harus didukung.
Pengurus itu meminta syarat. Itu pun sudah cukup, tidak perlu menyebut nama pasangan capres-cawapres.
Namun, Dahlan menilai Gus Yahya seperti enggan memberi isyarat. Dia minta warga NU bersabar. Toh, Pilpresnya masih beberapa bulan.
Akan tetapi, akhirnya Gus Yahya berpantun: "Ampel dekat Kaliwungu. Orang-orang nempel ke NU". Lalu berpantun lagi: "Panen kates tumpakno jaran. Yen ono..."
"Gus Yahya tidak melanjutkannya. Tanpa pantun seperti itu pun Kiai NU seperti KH Imam Jazuli Cirebon sudah tahu ke mana arah PBNU," ucap Dahlan dalam esainya.
Dahlan Iskan mengaku sulit membayangkan bagaimana hubungan Gus Mus dengan Gus Yahya di Pilpres 2024. Ini soal relasi paman dan keponakan.
- Datuk ITB
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Kokkang Ibunda
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan