Gus Samsudin

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Gus Samsudin
Gus Samsudin tak mengenakan alas kaki saat melaporkan pesulap merah Marcel Radhival ke Polda Jatim. Foto: Dok. Pribadi Maulana untuk JPNN.com.

jpnn.com - Masalah perdukunan sedang menjadi viral. 

Yang pertama soal adu sakti antara seseorang yang disebut Gus Samsudin dengan seorang pesulap yang disebut sebagai ‘’Pesulap Merah’’. 

Yang kedua film layar lebar ‘’Pengabdi Setan’’ sedang diputar di bioskop di Indonesia dan kabarnya banyak ditunggu oleh pecinta film klenik dan horor.

Dua hal itu terjadi hampir bersamaan dan menunjukkan kecenderungan publik terhadap perdukunan dan klenikisme yang sangat besar. 

Kasus Samsudin menunjukkan fenomena paradoks antara perdukunan dan kemajuan digital. 

Di satu sisi, Samsudin mempraktikkan klenikisme, tetapi di sisi lain dia memanfaatkan media digital untuk mencari pengikut.

Dukun sesakti apa pun sulit punya pengikut sampai satu juta orang. 

Akan tetapi, dukun digital seperti Samsudin punya subscriber sampai 1 juta dan kanalnya di Youtube ditonton jutaan orang. 

Perseteruan Samsudin vs Pesulap Merah diikuti dengan antusias oleh netizen dan dua-duanya menjadi kondang mendadak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News