Gus Samsudin
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Masalah perdukunan sedang menjadi viral.
Yang pertama soal adu sakti antara seseorang yang disebut Gus Samsudin dengan seorang pesulap yang disebut sebagai ‘’Pesulap Merah’’.
Yang kedua film layar lebar ‘’Pengabdi Setan’’ sedang diputar di bioskop di Indonesia dan kabarnya banyak ditunggu oleh pecinta film klenik dan horor.
Dua hal itu terjadi hampir bersamaan dan menunjukkan kecenderungan publik terhadap perdukunan dan klenikisme yang sangat besar.
Kasus Samsudin menunjukkan fenomena paradoks antara perdukunan dan kemajuan digital.
Di satu sisi, Samsudin mempraktikkan klenikisme, tetapi di sisi lain dia memanfaatkan media digital untuk mencari pengikut.
Dukun sesakti apa pun sulit punya pengikut sampai satu juta orang.
Akan tetapi, dukun digital seperti Samsudin punya subscriber sampai 1 juta dan kanalnya di Youtube ditonton jutaan orang.
Perseteruan Samsudin vs Pesulap Merah diikuti dengan antusias oleh netizen dan dua-duanya menjadi kondang mendadak.
- Konten Promosi Film Thaghut Diprotes Dukun, Ini Alasannya
- Faktanya Masih Banyak yang Percaya dengan Dukun Pengganda Uang, Termasuk PNS
- Dukun Santet di Tangsel Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Api
- Honorer RSUD Karawang Jadi Korban Pembunuhan, Pelakunya Bapak-Anak, Motifnya
- Fakta soal Dukun Palsu Pengganda Uang yang Membunuh Honorer di Karawang
- Takut Profesinya Dibongkar, Dukun Pengganda Uang Bunuh Pegawai RSUD Karawang