Gus Yaqut jadi Menag, Pengamat dari Universitas Katolik Mengaku Terkejut

Gus Yagut, lanjutnya, tentu bisa menambah banyak nilai penting tentang toleransi di NTT untuk diwacanakan secara nasional.
Bagaimana kehidupan umat Kristen dan Muslim di Pulau Flores dan Adonara yang begitu rukun dan damai.
Dia mengatakan, sebagai orang NU dan Ketum GP Ansor, menteri Yagut bisa menggunakan momentum 4 tahun ke depan untuk mengatasi masalah intoleransi yang kian kuat mencengkeram persepsi masyarakat di Jawa, dan beberapa wilayah lainnya akibat kerasnya Pilpres 2019 dan keterbelahan sejak Pilkada DKI Jakarta.
"Saya kira tugas itu sangat berat karena berkaitan dengan transfer pengetahuan dan perang wacana di media sosial," kata pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial Politik Unwira itu. (antara/jpnn)
Pengamat politik Mikhael Rajamuda Bataona menyampaikan pendapatnya soal sosok Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Heikal Safar Puji Menteri Agama yang Mendukung Makan Bergizi Gratis di Desa Terpencil
- Menag Sebut Kemajuan Teknologi Ungkap Kebenaran Ilmiah Al-Qur'an
- Masjid Besar Segera Berdiri di PIK 2, Menag Pancangkan Tiang Perdana
- Hadiri Kegiatan Unika Atma Jaya, Menag Bicara soal Tantangan Keberagaman di Indonesia
- 13 Ribu Penghulu Dilatih AI Talent DNA ESQ, Siap Tekan Angka Perceraian
- Raker dengan Menag, HNW Usulkan Sertifikasi Tanah Gratis untuk Madrasah dan Pesantren