Gus Yahya Akui Hubungan NU dengan PKB Memang tak Erat, Tetapi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengakui hubungan NU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang berjarak.
Hal ini menanggapi isu yang beredar mengenai kurang harmonisnya hubungan NU dengan PKB. Padahal, PKB merupakan partai yang didirikan oleh para kiai dari NU.
“Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat,” ucap Gus Yahya di kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).
Meski begitu, hubungan tidak erat ini bukan hanya dengan PKB saja, melainkan dengan semua partai. Artinya, PBNU memang tak mau terlibat dalam politik.
“Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama,” kata dia.
Gus Yahya menjelaskan PKB dibentuk oleh para kiai PBNU. Pembentukan itu karena sejumlah warga yang jumlahnya cukup banyak meminta PBNU membuatkan partai.
Namun, ketika telah terbentuk, PBNU justru tak mau campur tangan untuk politik maupun operasional partai berlambang peta Indonesia dan 9 bintang itu.
“Silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional. Dan kami juga persilakan kepada masyarakat khusus kepada warga NU untuk menilai partai-partai secara rasional,” ujar Alumnus Universitas Gadjah Mada itu.
Yahya Cholil Staquf mengakui bahwa hubungan NU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
- Nadya Alfi Roihana PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis
- Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU
- Harlah ke-26, Garda Bangsa Gelar Festival Dai TikTok
- Moratorium PMI Dicabut, PKB Sebut Devisa Tak Sebanding Nyawa
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana
- Digelar Serentak, Khataman Al-Qur’an NU Global Akan Menggema di Seluruh Dunia, Targetkan Rekor MURI