Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengaku pihaknya ingin berkontribusi bila dilibatkan dalam program makan bergizi gratis oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Menurut Gus Yahya, mereka mempunyai banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah yang bisa turut berkontribusi menyediakan makan siang bergizi gratis.
Hal itu diungkapkan Yahya dalam konferensi pers isu terkini di Kantor PBNU, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
“Apakah ini nanti bisa dilibatkan di dalam program makan siang bergizi itu? tentu kami ingin berkontribusi kalau memang ada ruang berkontribusi di situ,” kata Gus Yahya.
Dia mengaku PBNU sedang menunggu bagaimana konstruksi yang digunakan pemerintah untuk pengelolaan program makan siang bergizi.
“Sekarang ini ada beberapa pesantren yang sudah dihubungi untuk dijadikan pilot project, dijadikan tempat pilot project bagi pelaksaan makan bergizi gratis, ini yang akan dijalankan koordinasi dengan NU,” kata dia.
Dia berharap program makan siang bergizi gratis bisa segera lebih jelas dari segi penerapan maupun modelnya.
“Sekarang berbagai macam instrumen standarnya sudah dikerjakan, bagaimana supaya menjadi partner, kami akan respons sesuai apa yang sudah ditetapkan pemerintah,” tuturnya. (mcr4/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Yahya Cholil Staquf mengaku pihaknya ingin berkontribusi bila dilibatkan dalam program makan bergizi gratis.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo
- Blusukan di Bekasi, Prabowo Buka Puasa Bareng Korban Banjir
- Konon, Kopdes Merah Putih jadi Upaya Revolusioner Demi Menguatkan Ekonomi Rakyat
- Bersepatu Bot, Prabowo Datangi Korban Banjir di Bekasi, Lihat
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup
- Seskab Teddy Naik Pangkat, SETARA Singgung Potensi Kecemburuan Pamen TNI