Gus Yahya: Kami Memaklumi Keputusan Pemerintah Menaikkan Harga BBM
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memang keputusan sulit yang harus diambil guna menghadapi situasi pelik saat ini.
"Kami memaklumi keputusan pemerintah menaikkan harga BBM," kata Gus Yahya seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Sabtu (10/9).
Menurut Gus Yahya, pilihan sulit itu harus dilakukan, karena jika tidak keadaan akan menjadi makin lebih sulit.
"Kita harus bantu meringankan beban dengan tidak menambah beban pemerintah," tambahnya.
Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9) dan subsidi dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.
"Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Presiden mengatakan sebenarnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi APBN.
Namun, anggaran subsidi BBM terus naik.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memaklumi keputusan harga menaikkan BBM
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Bahlil Klaim Penerimaan Subsidi BBM Mencapai 98 Persen
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Distribusi BBM Bersubsidi Dinilai Terus Membaik
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Bambang Komisi XII Anggap Suplai BBM Selama Nataru Lancar, Tidak Ada Kendala