Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak
jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama (Kemenag) yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.
Menurut dia, bila pemerintah ingin meliburkan para siswa selama Ramadan, maka sudah harus menyiapkan tugas yang bisa dikerjakan siswa selama libur tersebut.
Hal itu diungkapkan Gus Yahya dalam konferensi pers isu terkini di Kantor PBNU, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
“Kalau libur itu, selama libur disuruh apa? Itu saya kira. Nah, ini yang saya lihat selama ini belum pernah ketemu model yang bisa diandalkan,” ucap Gus Yahya.
Dia menuturkan Indonesia sudah beberapa kali menerapkan libur sebulan penuh selama Ramadan.
Saat itu, siswa diminta melakukan berbagai macam tugas seperti wajib tarawih dan dibuktikan dengan tanda tangan sang imam.
Lalu ada juga tugas mengaji dan menghafal berbagai macam surah dalam Al-Quran.
“Tapi apakah itu model yang bisa kita andalkan? Tergantung, sebetulnya tergantung kerangkanya ini mau kita suruh apa anak-anak ini selama Ramadan itu,” kata dia.
KH Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.
- 34 Calon Jemaah Haji Kotawaringin Mengundurkan Diri, Alasannya Berbeda-beda
- Kemenag Targetkan 1000 Kampung Moderasi Beragama Rampung di 2025
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- PBNU Cari Investor untuk Bisa Bayar Biaya Besar Reklamasi Tambang
- Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis