Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama (Kemenag) yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.
Menurut dia, bila pemerintah ingin meliburkan para siswa selama Ramadan, maka sudah harus menyiapkan tugas yang bisa dikerjakan siswa selama libur tersebut.
Hal itu diungkapkan Gus Yahya dalam konferensi pers isu terkini di Kantor PBNU, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
“Kalau libur itu, selama libur disuruh apa? Itu saya kira. Nah, ini yang saya lihat selama ini belum pernah ketemu model yang bisa diandalkan,” ucap Gus Yahya.
Dia menuturkan Indonesia sudah beberapa kali menerapkan libur sebulan penuh selama Ramadan.
Saat itu, siswa diminta melakukan berbagai macam tugas seperti wajib tarawih dan dibuktikan dengan tanda tangan sang imam.
Lalu ada juga tugas mengaji dan menghafal berbagai macam surah dalam Al-Quran.
“Tapi apakah itu model yang bisa kita andalkan? Tergantung, sebetulnya tergantung kerangkanya ini mau kita suruh apa anak-anak ini selama Ramadan itu,” kata dia.
KH Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Pemprov DKI Sebut Omzet Pedagang UMKM Naik Saat Ramadan, Turun Ketika Lebaran
- Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal Hindari Puncak Arus Balik, Manfaatkan Diskon Tol
- Lonjakan Kendaraan di GT Kalikangkung Saat Arus Balik Lebaran Capai 158 Persen
- Angka Kecelakaan Mudik Turun, Anggota Komisi III Minta Semua Pihak Optimalkan Pelayanan
- Salat Id di Wilayah Polres Priok Berjalan Khidmat Berkat Sinergi Masyarakat dan Aparat