Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak
Dia menyontohkan, untuk siswa dan siswi di pesantren biasanya lebih banyak tugas saat Ramadan. Salah satunya ialah mengaji lebih banyak.
Namun, kata dia, di luar Ramadan santri diminta mengaji 3 kali dalam sehari, tetapi saat bulan suci, mereka bisa membaca Al-Quran sebanyak 6 sampai 7 kali.
“Karena idenya adalah memanen barokah sebesar-sebesarnya dari Ramadan ini, sehingga mengajinya malah diintensifkan supaya barokahnya bisa dapat lebih banyak. Itu kalau pesantren,” jelasnya.
Sebelumnya, wacana libur sekolah sebulan penuh selama Ramadan mencuat ke publik.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pola tersebut sudah diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren di bawah Kemenag.
“Sebetulnya sudah diterapkan di Pondok Pesantren. Kalau di madrasah dan pesantren itu memang ada libur,” ujar Nasaruddin.
Namun, wacana ini belum diberlakukan secara luas untuk sekolah di luar madrasah dan pesantren. (mcr4/jpnn)
KH Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Usulan Terbaru BPIH, Turun Dibandingkan Proposal Sebelumnya
- 34 Calon Jemaah Haji Kotawaringin Mengundurkan Diri, Alasannya Berbeda-beda
- Kemenag Targetkan 1000 Kampung Moderasi Beragama Rampung di 2025
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- PBNU Cari Investor untuk Bisa Bayar Biaya Besar Reklamasi Tambang