Gus Yahya Tegaskan NU Tidak Boleh di Bawah Partai, Sindir PKB?
Kemudian matra agenda organisasi yaitu menyangkut desain, suatu rancangan nasional yang terkonsolidasi mulai dari pusat sampai daerah. Matra kedua ini akan dijalankan sampai tiga tahun ke depan.
"Matra yang ketiga adalah matra sumber daya, yaitu menyangkut sumber daya manusia dan sumber daya pembiayaan. Gampangnya duit karena organisasi ini butuh biaya," katanya.
Dia pun mengatakan bahwa dalam memimpin PBNU sudah izin kepada Gus Mus untuk tidak peduli dengan hal-hal di sekelilingnya.
"Lek, kulo pamit ajeng ndablek gangsal tahun (Paman, saya pamit hendak tidak peduli lima tahun, red). Karena saya tahu pasti hal ini akan menimbulkan macam-macam konsekuensi yang mungkin buat banyak orang menggelisahkan," katanya.
Ditemui terpisah seusai pelantikan, Gus Yahya menegaskan terkait rencana mengambil alih PKB yang kini dipimpin Muhaimin Iskandar.
Dia menggunakan metafora sebuah mobil yang dipasarkan lalu sudah dibeli konsumen, tetapi ditarik kembali karena kesalahan sistem produksi.
"Kemarin ada Toyota memproduksi mobil, sudsah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu, akhirnya ditarik kembali mobilnya untuk diperbaiki sistemnya," katanya, sambil lalu.(mcr5/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Sindir keras PKB, Gus Yahya bilang bahwa NU harus di atas negara, tidak boleh di bawah partai.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman
- Program Pemutihan PKB di Banten Sukses Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp 64,3 Miliar
- Pimpinan BAZNAS Ajak Umat Muslim Perkuat Dukungan kepada Palestina
- Pilgub Jatim: Kiai Ma'ruf Amin Serukan Pemilih PKB Menangkan Luluk-Lukman