Gus Yaqut Tegaskan tidak Ada Dispensasi Mudik untuk Santri

Apabila diperbolehkan untuk mudik, maka akan ada jutaan pergerakan santri ke berbagai daerah.
Tentu tidak akan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang selalu digaungkan dalam menekan penyebaran Covid-19.
Menurutnya, pergerakan jutaan santri ke berbagai daerah dalam waktu hampir bersamaan sangat rawan memunculkan klaster-klaster baru penularan virus.
“Bahaya lebih besar pun mengancam jika sampai rumah virus itu turut memapar para anggota keluarganya," kata dia.
Dengan tak ada dispensasi mudik ini, Kemenag akan terus menyosialisasikan kepada kalangan pondok pesantren dan pemerintah daerah agar satu suara dalam pelarangan ini.
"Di pondok itu juga tidak kurang berkahnya dengan meningkatkan amaliah, belajar dan mengaji. Sebab itu, mari menunda dulu sejenak untuk bertemu keluarga agar semua terlindungi. Silaturahmi, sungkem di Hari Raya Idulfitri juga bisa dilakukan melalui virtual tanpa mengurangi makna," pungkas Gus Yaqut.
Sebelumnya, permintaan soal dispensasi mudik khusus santri tarik ulur. Ada pihak yang meminta dispensasi mudik bagi para santri, dan tak sedikit yang menolak karena khawatir penyebaran semakin masif. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Menag Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut memahami bahwa kebijakan larangan mudik ini tidak mudah diterima oleh kalangan pesantren. Gus Yaqut meminta para pengurus pondok pesantren agar menahan para santri, karena semuanya demi keselamatan bersama dari an
Redaktur & Reporter : Boy
- Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik, Salah Satunya di Pelabuhan Semayang
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Heikal Safar Puji Menteri Agama yang Mendukung Makan Bergizi Gratis di Desa Terpencil
- Arus Balik, Grup MIND ID Kembali Sediakan 10 Titik Posko Mudik
- Pelayanan Mudik 2025 Dinilai Semakin Baik, Kepuasan Masyarakat Capai Angka Sebegini
- 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+5 Lebaran