Gusdurian dan Tanggung Jawab Meraih Puncak Kekuasaan
Oleh KH Imam Jazuli Lc MA*
Sebaliknya, jika Gusdurian dengan pikirannya sendiri mencari-cari celah agar jauh dari PKB, atau warga nahdiyin juga mencari-cari celah agar tetap bukan PKB, ini akan jadi preseden buruk bagi siapa pun di luar lingkungan nahdiyin, Gusdurian, bahkan bagi parpol lain.
Mereka akan terus-menerus terkerangkeng oleh fenomena-fenomena sosial politik bahwa perbedaan-perbedaan yang mengarah pada konflik adalah sesuatu yang normal.
Atau, mereka akan mencari diksi kata yang menipu, dengan mengatakan: ”Konflik kepentingan itu tidak ada. Yang ada hanya perbedaan.”
Sungguh hal tersebut tidak boleh terjadi. Sebab, perbedaan dan konflik itu dua hal yang beda tipis.
Dengan kembalinya Gusdurian ke PKB, konflik akan teratasi, perbedaan akan dihapus. Jika itu berhasil, sudah pasti di tempat lain, di parpol Islam lain, di komunitas muslim lain, konflik pasti bisa diatasi, dan perbedaan kepentingan bisa ditangani.
Sebaliknya, jika Gusdurian makin jauh dari PKB, keteladanan apa lagi yang bisa diharapkan dari mereka? Wallahualam bissawab.(***)
*Penulis adalah alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; alumnus Dept. Theology and Philosophy Universitas Al-Azhar, Mesir, alumnus Dept. Politic and Strategy Universiti Kebangsaan Malaysia, dan kini mengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon
Dengan memberikan contoh yang baik dan keteladanan yang luhur, Gusdurian pasti menginspirasi entitas lain di luar sana.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman
- Program Pemutihan PKB di Banten Sukses Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp 64,3 Miliar
- Pimpinan BAZNAS Ajak Umat Muslim Perkuat Dukungan kepada Palestina
- Pilgub Jatim: Kiai Ma'ruf Amin Serukan Pemilih PKB Menangkan Luluk-Lukman