Guspardi: Kejadian Ini Telah Mencoreng Nama Baik TNI
Dia menilai aksi kekerasan yang dilakukan kedua oknum TNI AU itu tidak boleh dibiarkan.
Oleh karena itu, kata Guspardi, perlu diambil tindakan tegas dan adil agar aparat keamanan tidak bertindak sewenang-wenang pada warga sipil.
Selain itu, lanjut dia, kedua pelaku harus diproses sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku.
Kemudian, korban juga dipastikan mendapatkan perlindungan dan perawatan, serta pemulihan mentalnya.
"Kejadian semacam ini jangan lagi terulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Markas Besar TNI Angkatan Udara menyatakan penyesalan dan permohonan maaf atas tindakan oknum prajuritnya yang menginjak kepala warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (27/7), yang viral di media sosial.
"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara, Merauke dan warga di sebuah warung di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang B dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (28/7).
Menurut Indan, insiden yang diawali keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung dan melibatkan dua anggota Pomau yang bermaksud melerai, dan saat ini dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke.
Menurut Guspardi Gaus, aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU tersebut sangat keterlaluan dan di luar prosedur. Dia menegaskan kejadian ini telah mencoreng nama baik TNI.
- Pilgub Papua 2024, Pasangan Mari-Yo Ungguli BTM di Kota Jayapura
- Wujudkan Nazar, Denny Cagur Siap Salurkan Beasiswa ke Dapil
- Hasil Sementara, Mari-Yo Unggul Signifikan di Pilgub Papua
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Yakin Menang di 4 Wilayah Utama, Mari-Yo Targetkan Raih 70 Persen Suara
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang