Guspardi: Pemerintah Harus Jamin Keamanan Data Pengguna PeduliLindungi
Sebab, ujar dia, pemerintah yang tahu terkait kondisi data dalam aplikasi tersebut.
Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa data yang sudah tersimpan aman dan menjadi tenang serta tidak khawatir.
"Jangan hanya sekadar mengumumkan bahwa aplikasi e-Hac tidak digunakan lagi dan diganti dengan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Guspardi meminta pemerintah memperhatikan laporan dari masyarakat terkait aplikasi PeduliLindingi diduga juga bermasalah, dan terjadi kesalahan seperti data vaksin pengguna tiba-tiba hilang dan data yang tidak sinkron.
Menurut dia, hal itu berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada aplikasi yang dikeluarkan pemerintah.
Sehingga, kata dia, jangan sampai warga meragukan dan mempertanyakan langkah proteksi bagi pengguna aplikasi PeduliLindungi.
"Pemerintah seharusnya segera memperbaiki dengan pengintegrasian prinsip-prinsip pelindungan data pribadi dan menyiapkan secara matang tingkat keamanannya. Sehingga masyarakat merasa yakin menggunakan aplikasi pengganti ini (PeduliLindungi) benar-benar aman," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Guspardi, pemerintah harus melakukan proses audit terhadap semua sistem penyimpanan data serta mendorong kerja sama terpadu antar pengelola data maupun ahli IT dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan BSSN.
Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus meminta pemerintah menjamin keamanan data pengguna aplikasi PeduliLindungi.
- Turis Australia Mengaku Data Mereka Bocor di Bandara Bali Akibat Gangguan Visa Elektronik
- Pakar: Keamanan Data Jadi Tantangan Suatu Bangsa di Era Digital
- Kementerian Kominfo Tindak Lanjuti Arahan Presiden Antisipasi Kebocoran Data NPWP
- Setuju Pernyataan Jokowi, Dave Komisi I Nilai Kebocoran Data Wajib Diantisipasi
- Bareskrim Koordinasi dengan Sejumlah Pihak Usut Kebocoran Data NPWP
- Soal Kabar Kebocoran Data NPWP, Sukamta Komisi I Merespons, Keras