Guys, Modus Penipuan Berkedok Perekrutan Ojek Online Lagi Marak, Ini Korbannya....

Ujung dari percakapan keduanya, Ari meminta sejumlah uang. ”Minta uang Rp 10 juta, biar masuknya gampang. Semacam uang pelicin lah maksudnya,” kata Oky menirukan ucapan pelaku saat itu.
Oky tak keberatan dengan permintaan tersebut. Kepada Ari, dia menceritakan bahwa dirinya tak memiliki uang sebanyak itu.
Ari akhirnya memberikan solusi membayar sejumlah uang yang dimiliki, serta memberikan barang-barang berharga senilai sisa permintaan. Oky pun setuju.
Saat bertemu di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (5/6) lalu, korban sempat ragu, namun pelaku kembali meyakinkan, Oky terperdaya.
”Saya serahkan itu uang Rp 2,2 juta sama empat unit ponsel, kamera DSLR, dan komputer jinjing alias laptop. Syarat administrasi juga saya kasih. Dia juga bilang, saya bakal diterima dan terdaftar di Go-Jek dalam dua hari ke depan,” urainya.
Saat hari yang dijanjikan tiba, Oky bergegas memastikan. Situs resmi Go-Jek dia akses guna mengetahui ada-tidaknya namanya.
Sayang, namanya tak muncul. Oky turut memastikan langsung dengan menghubungi pihak Go-Jek, juga tak memperoleh jawaban yang diharapkan. Sementara nomor ponsel Ari susah dihubungi.
”Ditelepon nggak diangkat, di-SMS juga nggak dibales," ungkapnya.
Aksi penipuan berkedok perekrutan sebagai driver ojek online kini lagi marak di Jakarta.
- Mitra Driver Gojek Gaungkan Gerakan Judi Pasti Rugi
- Soal Ojol Dapat THR, Menteri Meutya Hafid: Mudah-mudahan
- Soal Tuntutan THR & Status Mitra Platform Online, Modantara Singgung PHK Massal
- Ramadan Sebentar Lagi, Banyak Pengemudi Ojol Menolak Ikut Aksi
- Tidak Semua Driver Ojol Ikut Ajakan Demo soal THR, Alasannya Manusiawi
- Soal Wacana Driver Wajib Ber-KTP Bali, Pemda & Pemerintah Pusat Diminta Lakukan Hal ini