H-4 Lebaran, Polda Metro Klaim Gangguan Kamtibmas Menurun

jpnn.com, JAKARTA - Angka gangguan kamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) diklaim mengalami penurunan sebesar 69 persen dibanding Operasi Ramadniya 2017.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf. Kepala Satuan Tugas Operasi Daerah Ketupat Jaya 2018 ini mengatakan, jumlah kecelakaan pun menurun sebesar 97 persen hingga Senin (11/6) kemarin.
Kemudian, perbandingan kriminalitas tertentu atau crime index juga mengalami penurunan. Pada Operasi Ramadniya 2017 ada 16 kasus, sementara Operasi Ketupat Jaya 2018 berjumlah 14 kasus atau menurun 12 persen.
"Saat 2017 terjadi satu kasus penganiayaan berat, tujuh pencurian dengan pemberatan, tiga pencurian kendaraan bermotor, dua kebakaran, dan tiga kasus narkoba, total 16 kasus. Sedangkan pada 2018 terjadi tiga pencurian dengan pemberatan, lima pencurian kendaraan bermotor, dua kebakaran, dan empat narkoba, total 14 kasus," urai dia.
Kemudian pada 2017 ada lima orang meninggal akibat kecelakaan. Sementata pada 2018 nihil korban jiwa.
“Jadi, turun 100 persen. Luka berat 2017 berjumlah 17 orang, tahun 2018 satu orang, turun 94 persen. Luka ringan tahun 2017 sebanyak 72 orang, tahun 2018 berjumlah dua orang, turun 97 persen," katanya.
Lalu pada 2017, polisi menilang 6.797 pelanggar lalu lintas. Sementara, pada 2018 ada sebanyak 7.951 pelanggar, mengalami peningkatan 17 persen.(mg1/jpnn)
Perbandingan angka kriminalitas tertentu atau crime index juga mengalami penurunan.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Polda Jateng Terapkan Strategi Aglomerasi Dalam Mengelola Arus Mudik & Balik Lebaran 2025
- Bebaskan WN India Tersangka Penggelapan, Polisi Rusak Iklim Investasi & Abaikan Asta Cita Prabowo
- Ditpamobvit Polda Metro Jaya Bersama SHW Center Berbagi Takjil Bulan Ramadan
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- Truk Bermuatan 8 Ton Telur Terbalik di Jalintim Pangkalan Kerinci, Ini Dugaan Penyebabnya